WhatsApp termasuk aplikasi yang paling banyak digunakan di Indonesia. Riset We Are Social pada tahun 2019 misalnya, menyebutkan 83% pemakai internet di negara ini menggunakan WhatsApp. Akan tetapi, kontroversi aturan privasi baru WhatsApp sepertinya ikut mencemaskan warga di sini.
Dikutip detikINET dari South China Morning Post, Jumat (22/1/2021), data dari Sensor Tower menunjukkan bahwa di App Store, download WhatsApp di Indonesia pada tanggal 21 Desember sampai 3 Januari 2021 masih tembus 1,9 juta kali.
Namun dua minggu setelahnya, terjadi penurunan 26% menjadi 1,4 juta kali. Di sisi lain, pesaingnya Telegram dan Signal mengalami lonjakan cukup pesat.
Kemudian Telegram juga mengalami kenaikan download sampai 64% di periode waktu yang sama. Aplikasi messaging lain yang ikut ketiban berkah di Indonesia adalah Line dan BiP buatan Turki. Itu baru perhitungan di iOS, belum di Play Store Android.Pada tanggal 4 Januari sampai 17 Januari 2021, Signal diunduh di App Store Indonesia sebanyak 1,5 juta kali yang merupakan peningkatan 50 ribu persen. Wajar saja, Signal baru banyak dibahas setelah kontroversi yang melingkupi WhatsApp.
WhatsApp diketahui menunda penerapan kebijakan privasi baru hingga 15 Mei 2021 setelah adanya banjir kritikan dan membuat sebagian user pindah ke kompetitor seperti Telegram dan Signal.
Tapi, apakah lebih baik hijrah atau tetap menggunakan WhatsApp? detikINET pun telah menghubungi pakar keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya untuk menanggapi hal ini.
"Kalau saya pilih keduanya. Jadi faktanya kita tidak bisa mendadak berpindah dari WhatsApp. Tetapi kalau kita tetap di WhatsApp tanpa melakukan apapun, sama saja mencelakakan diri kita sendiri dan faktanya ketentuan ini bukan dibatalkan tetapi hanya ditunda," ujarnya melalui pesan singkat.
Alfons tetap menyarankan pengguna untuk tetap memakai WhatsApp supaya komunikasi tidak terganggu. Namun di satu sisi, perlahan-lahan mulai berpindah menggunakan alternatif seperti Telegram dan Signal. Tujuannya, supaya WhatsApp tidak terlalu dominan.
sumber : DetikInet
Salah satu penyebab utama kenapa HP jadi lemot atau lambat adalah karena terlalu banyaknya file seperti gambar dan video yang membuat storage internal penuh. Fitur baru WhatsApp ini bisa menjadi salah satu solusinya.
Lantaran menjadi aplikasi messaging terpopuler, WhatsApp selalu digunakan. Selain untuk mengirim dan menerima pesan, juga foto dan video yang membuat memori HP penuh. Kadang-kadang hal itu tidak disadari sampai HP menjadi lemot karena WhatsApp secara default menyimpan file foto dan video ke storage HP.
Sebelumnya, membersihkan file yang ditimbun WhatsApp harus dilakukan secara manual. Namun sekarang, dalam pembaharuan WhatsApp versi 2.20.205.13, WhatsApp memudahkan proses itu lantaran langsung bisa dilakukan melalui aplikasi.
Fitur ini resmi telah diumumkan pada awal November silam, namun baru beberapa hari belakangan disebar secara luas termasuk untuk para pengguna WhatsApp di Indonesia. Biasanya update semacam ini akan langsung ter-download secara otomatis ke aplikasi atau jika belum, dapat pula update sendiri di Play Store.
"Kami telah mempermudah peninjauan, menghapus item secara massal, dan mengosongkan ruang," tulis WhatsApp. Nah, untuk menggunakan fitur ini sangatlah mudah:
Buka WhatsApp -> Tekan Settings (untuk pengguna Android tekan ikon tiga titik di sudut kanan atas terlebih dulu) -> Pilih Data and Storage -> Tekan Manage Storage
Dari sini, kita bisa melihat kapasitas memori internal dan seberapa besar ruang yang dihabiskan data dari WhatsApp. Tampilannya cukup jelas dan tidak ribet untuk mengoperasikannya. Manage Storage akan menampilkan tinjauan dari item yang patut dihapus.
Lalu, ada kategori foto atau video yang paling banyak di-forward, file lebih dari 5 MB dan chat dengan ukuran data percakapan terbanyak. Pengguna WhatsApp bisa memilih satu persatu atau menyorot semua item untuk dihapus.
Sumber : detikInet
Hari ini google sudah merilis versi stabil Android Studio 4.1, dengan serangkaian fitur yang menangani kasus penggunaan pengeditan, debugging, dan pengoptimalan umum. Tema utama rilis ini adalah membantu Anda menjadi lebih produktif saat menggunakan library Android Jetpack, rangkaian library Android untuk membantu developer mengikuti praktik terbaik dan menulis kode lebih cepat. Berdasarkan masukan Anda, kami melakukan sejumlah peningkatan pada pengalaman pengeditan kode dengan integrasi IDE untuk pustaka Android populer.
Beberapa sorotan Android Studio 4.1 termasuk Database Inspector baru untuk membuat kueri database aplikasi Anda, dukungan untuk menavigasi project yang menggunakan Dagger atau Hilt untuk injeksi dependensi, dan dukungan yang lebih baik untuk machine learning di perangkat dengan dukungan untuk model TensorFlow Lite di project Android. Kami juga telah membuat pembaruan pada Apply Changes untuk mempercepat penerapan. Berdasarkan masukan Anda, kami telah membuat beberapa perubahan untuk membantu developer game dengan profiler memori native baru dan alat pembuatan profil mandiri.
Kualitas produk terus menjadi fokus utama tim, dan kami telah bekerja keras untuk melacak bug dan masalah kinerja. Kami telah mendengar dari banyak pengembang bahwa mereka menyukai fokus pada kinerja dan keandalan yang lebih baik, jadi dengan senang hati kami laporkan bahwa selama siklus rilis ini kami telah memperbaiki 2.370 bug dan menutup 275 masalah publik. Kami tetap berkomitmen untuk menjaga kualitas tinggi karena kami tahu itu adalah kunci produktivitas pengembang Anda.
Terima kasih kepada mereka yang memberikan masukan awal Anda dalam rilis pratinjau. Masukan Anda membantu kami mengulang dan meningkatkan fitur di Android Studio 4.1. Jika Anda siap untuk rilis stabil berikutnya, dan ingin menggunakan sekumpulan fitur produktivitas baru, Android Studio 4.1 siap didownload untuk Anda memulai.
sumber : https://android-developers.googleblog.com/2020/10/android-studio-41.html
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2709732/original/089013000_1548125294-christian-wiediger-626857-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1937578/original/007001000_1549540474-WA.jpg)
| Total Items: | |
| SubTotal: | |
| Tax Cost: | |
| Shipping Cost: | |
| Final Total: |
Hello, my name is Yoharmen Arnov. I'm a self-employed, Teacher for IT Subject from Pariaman, Sumatera Barat.
Learn More →
