Kesimpulan dari seluruh presentasi kelompok ADSJ
Kesimpulan dari seluruh presentasi kelompok ADSJ
1. Topologi Jaringan
Topologi jaringan
adalah suatu aturan atau cara untuk menghubungkan komputer yang satu dengan
komputer yang lainnya sehingga membentuk suatu jaringan. Dalam pemilihan topologi jaringan, harus dipertimbangkan beberapa faktor, dimana hal ini akan mempengaruhi kualitas, efektivitas dan efisiensinya. Pemilihan
topologi jaringan tersebut didasarkan
pada skala biaya, kecepatan, lingkungan, ukuran, dan konektivitas. Dalam
dunia komputer, terdapat berbagai macam topologi jaringan yang menyusun suatu
kumpulan komputer. Adapun jenis-jenis topologi jaringan yang sering ditemui
adalah topologi bus, topologi, ring, topologi star, topologi mesh, dan topologi
tree. Topologi-topologi tersebut memiliki karakteristik dan komponen tersendiri
yang bervariasi. Topologi-topologi tersebut juga mempunyai kelebihan serta
kekurangannya masing-masing. Jadi sebelum membuat suatu jaringan maka perlunya mendisain suatu topologi jaringan yang cocok dengan tempat yang akan kita buat jaringan komputernya.
2. IP (Internet Protocol) Version 4
Alamat internet protokol versi 4 (IPv4) sebagai salah satu
sumber daya internet dunia sudah memasuki masa kritis. Menurut data terakhir,
alokasi IPv4 saat ini tersisa sebesar 6-7% dari persediaan IPv4 seluruh dunia
yang mencapai 4 miliar. Jadi saat ini sisanya blok alamat IPv4 tinggal sekitar
280 juta. Belum banyak khalayak yang menyadari dampak negatifnya terhadap masa
depan perkembangan internet di dalam negeri, sedangkan negara-negara lain sudah
menyadari situasi ini sejak awal dekade dan telah memilih untuk beralih ke
protokol IPv6.
TCP/IP
(singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar
komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses
tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan
Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol
ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan
protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan
dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang
diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
IPv4 adalah sebuah jenis
pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protocol jaringan TCP/IP yang
menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara
teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya
4.294.967.296 host di seluruh dunia.
Alamat IP versi 4 umumnya
diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang
dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku
referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran
8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat
beberapa pengecualian nilai). Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat
dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
·
Network Identifier/NetID atau Network
Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan
alamat jaringan di mana host berada. Dalam banyak kasus, sebuah alamat network
identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat
dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana
beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang
sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam
sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang
sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork.
Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan
menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut
dengan routing error. Alamat network
identifier tidak boleh bernilai 0
atau 255.
·
Host Identifier/HostID atau Host
address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan
alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis
teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai
host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di
dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
IPv4 terdiri dari beberapa kelas yaitu :
a. Kelas A
- Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit.
- IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 128 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255).
- IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar
b. Kelas B
- Dua bit pertama IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID.
- IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx,
- Jadi berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
c. Kelas C
- Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 110
- Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host.
- IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN.
d. Kelas D
- IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
e. Kelas E
- IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
IP versi 6 (IPv6) adalah protokol
Internet versi baru yang didesain sebagai pengganti dari Internet protocol
versi 4 (IPv4). IPv6 yang memiliki kapasitas address raksasa (128 bit),
mendukung penyusunan address secara terstruktur, yang memungkinkan
Internet terus berkembang dan menyediakan kemampuan routing baru
yang tidak terdapat pada IPv4. IPv6 memiliki tipe address anycast yang
dapat digunakan untuk pemilihan route secara efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi
oleh mekanisme penggunaan address secara local yang memungkinkan
terwujudnya instalasi secara Plug&Play, serta menyediakan platform
bagi cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan terhadap
aliran datasecara real-time, pemilihan provider, mobilitas host,
end-to-end security, ataupun konfigurasi otomatis
Fitur-Fitur TCP/IP
Versi 6
Protokol IPv6 ini memiliki beberapa
fitur baru yang merupakan perbaikan dari IPv4 dengan
beberapa fitur-fitur diantaranya :
-
Memiliki format header baru
a.
Header pada IPv6 memiliki format
baru yang didesain untuk menjaga agar overhead header minimum, dengan
menghilangkan field-field yang tidak diperlukan serta beberapa field opsional.
Perbandingan IP v 4 dan IP v 6 yang ditempatkan setelah header IP v 6. Header
IPv6 sendiri besarnya adalah dua kali dari besar header dari IPv4.
b. NB: header
dari IPv4 dan 6, IPv4 header ada 20 octet (1 oktet 8 bit) dan 12 basic header
fields (liat digambar atas..selain option dan padding…ada 12 kolom = fields),
yang diikuti oleh field option dan data portion (biasanya segment dari
transport layer). Sedangkan IPv6 ada 40 oktet dan 3 IPv4 basic header fields
(version, source addr, dan dest addr), dan 5 additional header fields.
-
Range Alamat yang sangat besar
IP v 6 memiliki 128-bit atau 16-byte untuk
masing-masing alamat IP source dan destination. Sehingga secara logika IP v 6
dapat menampung sekitar 3.4 x 1038 kemungkinan kombinasi alamat. Pengalamatan
secara efisien dan hierarkis serta infrastruktur routing Alamat global dari
IPv6 yang digunakan pada porsi IP v 6 di Internet, didesain untuk menciptakan
infrastruktur routing yang efisien, hierarkis, dan mudah dipahami oleh
pengembang.
-
Konfigurasi pengalamatan secara
stateless dan statefull
IP v 6 mendukung konfigurasi pengalamatan secara
statefull, seperti konfigurasi alamat menggunakan server DHCP, atau secara
stateless yang tanpa menggunakan server DHCP. Pada konfigurasi kedua, host
secara otomatis mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IP v 6 untuk link
yang disebut dengan alamat link-lokal dan alamat yang diturunkan dari prefik
yang ditransmisikan oleh router local.
-
Built-in security
Dukungan terhadap IPsec memberikan dukungan terhadap
keamanan jaringan dan menawarkan interoperabilitas antara implementasi IP v 6
yang berbeda.
-
Dukungan yang lebih baik dalam hal
QoS
Pada header IP v 6 terdapat trafik yang di
identifikasi menggunakan field Flow Label, sehingga dukungan QoS dapat tetap
diimplementasikan meskipun payload paket terenkripsi melalui IPsec.
-
Protokol baru untuk interaksi node
Pada IPv6 terdapat Protokol Neighbor Discovery yang
menggantikan Address Resolution Protokol.
-
Ekstensibilitas
IP v 6 dapat
dengan mudah ditambahkan fitur baru dengan menambahkan header ekstensi setelah
header IP v6. Ukuran dari header ekstensi IPv6 ni hanya terbatasi oleh ukuran
dari paket IP v 6 itu sendiri.
4. Ethernet
4. Ethernet
Ethernet
adalah metode media akses agar memperbolehkan semua host di dalam jaringan
untuk share bandwidth dalam suatu link .Ethernet merupakan salah satu alat
(media komunikasi) yang dipasang di dalam CPU pada PCI slot. Ini berfungsi
untuk menghubungkan kabel dalam jaringan dan
memungkinkan terjadi koneksi internet, intranet, atau ekstranet.
Ethernet
adalah salah satu skenario pengkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data dalam
jaringan. Sebenarnya ada berbagai metode akses yang digunakan dalam jaringan diantaranya,
Ethernet, FDDI, Token Ring, Wireless LAN, Bridging, dan Virtual Bridged LAN.
Masing-masing metode mempunyai interface yang berbedabeda. Interface yang
digunakan pada ethernet disebut ethernet card. Ada berbagai macam interface
untuk ethernet berdasarkan media transmisi yang digunakan, ini akan dibahas
pada topik selanjutnya. Ethernet menjadi populer karena ia mudah sekali
disesuaikan dengan kebutuhan (scalable), artinya cukup mudah untuk
mengintegrasikan teknologi baru ke dalam infrastruktur network yang ada. Ada
banyak metode-metode lain yang lebih cepat dari ethernet, namun dari sisi harga
untuk interface-interface ethernet sangat terjangkau sehingga sampai sekarang
ethernet masih menjadi pilihan kebanyakan orang.Selain murah, ethernet sangat banyak
beredar di pasaran, tidak terlalu sulit untuk mendapatkannya.
5. Asynchronous Tranfer Mode (ATM)
ATM
adalah teknologi switching dan multiplexing, dimaksudkan untuk memindahkan
berbagai jenis trafik (data, suara, video, audio) dengan cepat dan efisien.
Circuit switching umumnya mensyaratkan bahwa paket di set ke posisi dalam frame
berulang, misalnya sinkron dalam waktu,
langkah, sesuai dengan aplikasi dan / atau jam jaringan.
broadband
switching yang berbasis paket yang dirancang untuk mentransfer informasi dengan
kecepatan tinggi, termasuk untuk mendukung perkembangan dalam layanan
multimedia yang mencakup informasi voice (suara), video dan data.
6. MPLS (
Multi Protocol Label Switching)
Multiprotocol
label switching (MPLS) adalah teknologi penyampaian paket melalui jaringan backbone berkecepatan tinggi dengan memberikan label-label pada paket
yang akan dikirim. MPLS mempunyai prinsip kerja yang menggabungkan kecepatan
switching pada layer 2 dengan kemampuan routing pada layer 3.
Keuntungan menggunakan MPLS yaitu memiliki kinerja yang baik dan cepat,seta packet
loss yang rendah.
Multiprotocol Label Switching adalah arsitektur network yang
didefinisikan oleh IETF untuk memadukan mekanisme label swapping di layer 2 dengan
routing di layer 3 untuk mempercepat pengiriman paket.
MPLS
merupakan salah satu bentuk konvergensi vertikal dalam topologi jaringan. MPLS
menjanjikan banyak harapan untuk peningkatan performansi jaringan paket tanpa harus menjadi rumit seperti
ATM. Pada perkembangannya, metode MPLS juga membangkitkan gagasan mengubah paradigma routing di layer-layer jaringan yang
ada selama ini, dan mengkonvergensikannya kedalam sebuah metode, yang dinamai GMPLS.
7. ADSL (Asymetric Digital Subcriber Line)
DSL merupakan teknologi
untuk akses internet dengan menggunakan kabel tembaga, sering disebut juga
sebagai teknologi suntikan atau injection technology yang membantu
kabel telepon biasa dalam menghantarkan data dalam jumlah besar. ADSL memakai
sinyal frekuensi antara 20 khz sampai 1 mhz.
Ada dua sisi dari peralatan
ADSL, satu di sisi pelanggan (disebut CPE, Customer Premised Equipment) dan
satu lagi di sisi TELKOM terdapat ADSL multiplexer disebut DSLAM (Digital
Subscriber Line Access Multiplexer) untuk menerima sambungan dari pelanggan. ADSL
mempunyai kecepatan downstream dan upstream yang berbeda. Kecepatan downstream
data ADSL berkisar 1,5 Mbps dan 16 Mbps sedangkan kecepatan upstream data
berkisar 512 Kbps – 800 Kbps.
8. Cloud Computing
Komputasi
awan (bahasa Inggris: cloud computing)
adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi’) dan pengembangan
berbasis Internet (‘awan’). Internet merupakan komponen yang sangat penting
dalam sistem cloud computing, karena
tanpa adanya internet maka cloud
computing tidak akan bisa digunakan. Arsitektur cloud computing dapat dibedakan kedalam 4 (empat) lapisan, yaitu:
lapisan perangkat keras (hardware), infrastruktur, platform, dan aplikasi.
Dengan
adanya teknologi cloud computing
sangat banyak manfaat yang bisa diambil oleh user, diantaranya bisa menghemat
biaya, user tidak perlu menginstall aplikasi, cloud computing sangat fleksibel dengan perangkat yang dimiliki
user, dan sebagainya.
9. Terminal Server
Terminal
server adalah hardware yang digunakan seperti konsep model client server. Dalam
model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah
kesatuan yakni komponen klien dan
komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai
front-end, sementara komponen server
disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan
dalam sebuah workstation dan menerima
masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan
menggunakan teknologi pemrosesan
tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya
dalam bentuk request terhadap beberapa
layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya
dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima
informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada
pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.
Terminal server mengizinkan user berbagi sumber daya bersama misalnya OS
danaplikasi yang terinstall di server. Dan juga OS dan banyak aplikasi
diinstall di server, jadi kita tidak menginstall aplikasi itu di tiap klien
tapi hanya di satuserver. kemudian setiap klien mengakses aplikasi itu melalui
remote desktop. Remote Desktop adalah salah satu fitur yang terdapat di dalam
sistem operasi Microsoft Windows XP, Windows Server 2003, Windows Vista, dan
Windows Server 2008, yang mengizinkan penggunanya untuk terkoneksi ke sebuah
mesin jarak jauh seolah-olah mereka duduk di depan mesin yang bersangkutan.
Remote Desktop menggunakan protokol Remote Desktop Protocol (RDP), dan secara
default berjalan di TCP port 3389. Remote Desktop menggunakan protokol Remote
Desktop Protocol (RDP), dan secara default berjalan di TCP port 3389.Remote
Desktop Protocol (sering disingkat menjadi RDP) adalah sebuah protokol jaringan
yang digunakan oleh Microsoft Windows Terminal Services dan Remote Desktop. RDP dibuat berdasarkan protokol
T.120 yang spesifikasinya diumumkan oleh
International Telecommunication Union (ITU), yang juga merupakan protokol yang digunakan di dalam perangkat
lunak konferensi jarak jauh Microsoft NetMeeting.
Klien-klien yang mendukungnya bervariasi, mulai dari sebagian besar sistem
operasi Windows 32-bit (termasuk Windows CE dan PocketPC), hingga sistem operasi
lainnya, seperti Linux, FreeBSD, UNIX
Solaris, dan Apple Mac OS X. Secara default, server yang membuka protokol ini, akan membuka port
TCP 3389.Klien mengakses terminal server menggunakan remote desktop connection.
10. VPN (Virtual Private Network)
VPN (Virtual Private Network) merupakan suatu cara untuk membuat sebuah jaringan bersifat “private” dan aman dengan menggunakan jaringan publik misalnya internet. VPN dapat mengirim data antara dua komputer yang melewati jaringan publik sehingga seolah-olah terhubung secara point to point. Data dienkapsulasi (dibungkus) dengan header yang berisi informasi routing untuk mendapatkan koneksi point to point sehingga data dapat melewati jaringan publik dan dapat mencapai akhir tujuan.
0 komentar :